Santri Ponpes Diculik Tujuh Bandit, Tubuh Diseret dan Disekap Dalam Toyota Avanza
Santri Ponpes Diculik Tujuh Bandit, Tubuh Diseret dan Disekap Dalam Toyota Avanza
Aksi penculikan santri Pondok Pesantren Metal, Rejoso, Pasuruan berhasil ditangkap, pelaku tujuh orang bandit tapi salah sasaran
Otomotifa/ Peristiwa
Otomotifa – Seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Metal, Rejoso, Pasuruan, Jawa Timur menjadi korban penculikan.
Muhammad Sulaiman (18) yang akhirnya berhasil diselamatkan dari tujuh bandit yang menculiknya.
Termasuk, Polisi telah meringkus tujuh bandit tersebut, berikut dengan mobil Toyota Avanza yang digunakan tersangka.
Para tersangka diringkus tim gabungan dari Polres Pasuruan Kota kurang dari 10 jam di tol Kebomas, Gresik, (22/4/25) pagi.
Sulaiman menceritakan detik-detik tubuhnya diseret dan disekap dalam mobil para pelaku.
Penculikan tersebut terjadi di hadapan toko Hamdalah yang berada di Jalan Raya Pantura, Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso pada tanggal 21 April 2025 malam.
Aksi tersebut sempat terekam CCTV dan beredar luas di media sosial.
Korbannya menyatakan bahwa ia pernah menderita penyiksaaan akibat adanya memar di sekitar area hidungnya.
Korban memberi keterangan pada saat penggeledahan setelah penangkapan tersangka penculikkan.
Dalam video, korban menunjukkan luka lebam di bagian hidung selama penyekapan di mobil para pelaku.
Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Davis Busin Siswara mengatakan setelah menangkap para tersangka, korban segera menerima perawatan khusus.
Meliputi bantuan kesehatan fisik serta keadaan mental para korban.
“Dokter telah mengecek kondisi korban guna memverifikasi status kesehatannya baik dari segi fisik ataupun mental,” jelas Davis mengutip Kompas.com.
Setelah dilakukan pemeriksaan, Davis juga menyampaikan kepada pengasuh pondok pesantren Metal, KH Nurkholis melalui video call.
Dia pun memberi peluang kepada para korban untuk berbicara secara langsung lewat ponselnya.
“Alhamdulillah kiai, tersangka telah kita amankan. Santri yang dikawatirkan pak kiai pun dalam kondisi baik dan sudah dicek dokternya,” jelas Davis kepada Nurkholis.
Dalam pembicaraan tersebut, ponpes metal pun mengekspresikan rasa terimakasihnya kepada kepolisian karena usaha keras mereka.
“Pernyataan permintaan maaf, bahwa baru esok hari dia akan kembali ke penginapan. Ia menantikan perkembangan penyelidikan selanjutnya,” ungkap Nurkholis lewat panggilan telpon.
Selanjutnya, Satreskrim Polres Pasuruan Kota sudah mengidentifikasi empat orang sebagai tersangka.
Berikut merupakan data diri serta tugas tiap pelaku dalam kejadian pengambilan paksa itu.
1. S (25) berasal dari Warga Kecamatan Gempol di Kabupaten Pasuruan serta Kelurahan Bendul Merisi pada Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya.
Ia berperan sebagai pelaku yang mengekskusi korban dengan cara membekapnya menggunakan sarung.
2. AE (34), warga Dusun Babat, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, berperan sebagai sopir sekaligus pemilik softgun yang digunakan dalam penculikan.
3. P (60), seorang penduduk dari Kelurahan Mojo Kidul, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, ditugaskan untuk mengeluasakan korban bersama dengan S.
4. MHR (33), seorang penduduk dari Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, ikut serta memasukkan korban ke dalam mobil.
“Pengaturan keempat terduga pelaku itu disahkan sesudah melaksanakan gelar perkara. Sekarang mereka semua dipenjara di ruangan tahanan Polres Pasuruan Kota,” jelas Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa seperti yang diberitakan Kompas.com.
Saat itu, ketiganya yang tadinya ditahan selama operasi perburuan telah diserahkan kepada Bagian Unit Kriminal Narkoba, lantaran pemeriksaan urin memperlihatkan jika mereka terbukti menggunakan obat-obatan terlarang jenis sabu.
“Tiga individu dengan status sebagai saksi dan juga terverifikasi sebagai pengguna narkoba saat ini sedang diurus oleh Satnarkoba,” jelasnya.
Berdasarkan laporan penyelidikan, tersangka AE yang memiliki softgun pernah mengintimidasi nyawa korban dengan menyodorkan senjatan tersebut ke kepala ketika memaksa mereka untuk meninggalkan tempat penculikan.
MHR juga mengakui melakukan tindak kekerasan dengan memukul wajah korban.
“Informasi lebih perinci akan disampaikan pada rilis besok, (24/4/25),” tandas Choirul.
Copyright Otomotifa2025
Related Article
Leave a Reply