Hindari Tindakan Sembarangan Mengikuti, Berikut Makna Indikator Sein Kanan dan Kiri pada Bis Saat Melakukan Manuver Passaging

Hindari Tindakan Sembarangan Mengikuti, Berikut Makna Indikator Sein Kanan dan Kiri pada Bis Saat Melakukan Manuver Passieren

Banyak orang masih bingung dengan perbedaan antara sopir bus yang mengindikasikan lampu sein sebelah kanan atau kiri saat kendaraannya dalam gerak.

Otomotifa/ Tips & Trick

Ferdian 12 April, 8:00 Malam 12 April, 8:00 Malam


Otomotifa

Sering kali kita menjumpai di jalanan, para pengemudi bis biasanya mengaktifkan lampu sein ketika mobil masih berjalan.

Banyak orang salah paham, mereka menganggap bahwa menggunakan lampu sein oleh supir bis hanyalah tingkah laku main-main. Namun faktanya, ini merupakan kode penting bagi para pemakai jalan lain di sekitar sana. Lalu, bagaimana caranya memahami kode sein dari supir bis? Menurut supir bis wisata Bee Buzz bernama Dedy, lampu sein umumnya dipergunakan ketika sebuah bis akan melewati mobil di hadapannya. Apabila supir menyalain lampu sein kekanan, artinya mobil dibelakang bisa langsung melanjutkan dan berganti jalur bersamaan dengan bis tersebut.”Jadi kalau kita ada di tol atau dijalan normal saja, apabila kita mau lewat pakai sein kanan maka silakan ikuti,” ungkap Dedy seperti dilansir Otomotifa. Di sisi lain, bila supir bis yang sedang mendahului secara tiba-tiba menerangi sein kiri, pemilik kendaraan dibelakang tidak harus mencoba untuk saling gantian posisi. Hal ini dikarenakan area maju seringkali sangat sempit, ataupun adanya banyak kendaraan datang dari lawatan lajur.

“Bila Anda melihat situasi ketika tengah mendahului dan sinyal sudah dipindahkan ke kiri tetapi badan mobil masih belum sepenuhnya melewatinya, jangan mengikutinya. Ini menunjukkan bahwa kendaraan di depan bergerak lebih lambat,” tambah Fariz, yang bekerja sebagai supir bus wisata. Beberapa supir bus lainnya menggunakan indikator bahaya seperti lampu hazard saat mereka ingin didahulukan. “Umumnya jika posisi kami setengah-setengah antara dua jalur, kami tidak akan menyala satu jenis sinyal saja secara konstan; kami gunakan lampu bahaya agar pengendara dibelakang tahu untuk tidak mengikuti,” jelaskan Dedy.
Namun demikian, aturan ini baru berlaku bagi pulau Jawa. Di Pulau Sumatra, sistem penandaan ini agak berbeda. “Di Sumatera, cara kerjanya justru terbalik. Bila sebuah bis hendak dilampui dari arah kanan namun kemudian memberikan sinyal kiri, hal tersebut bermaksud ‘aman’ atau dapat dilakukan,” ungkap Dedy.
“Sebaliknya, apabila ada bus yang melampui dari kanan serta langsung memasang sinyal pada bagian kanan, maka artinya adalah ‘tidak aman’ dan harus hati-hati,” imbuh dia.

Copyright Otomotifa2025

Related Article

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending