Pemicu Kecelakaan Crash Marquez, Bagnaia Ungkap Ketidakkonsisten Motor Baru Ducati
Pemicu Kecelakaan Crash Marquez, Bagnaia Ungkap Ketidakkonsisten Pengembangan Motor Baru Ducati
Mungkin menjadi alasan kecelakaan Marc Marquez dalam balapan MotoGP Spanyol tahun 2025, Pecco Bagnaia mengungkapkan ketidakkonsistenan pada sepeda motornya yang baru dari Ducati.
Otomotifa/ Sport
Rezki Alif Pambudi 28 April, pukul 08.44 WIB 28 April, pukul 08.44 WIB
Otomotifa
– Marc Marquez belum sepenuhnya mengerti alasan dia jatuh di tikungan 8 Sirkuit Jerez, saat start balapan MotoGP Spanyol 2025.
Namun temannya, Pecco Bagnaia, sepertinya mengetahui alasan mengenai kecelakaan Marc Marquez dalam balapan MotoGP Spanyol tahun 2025 tersebut.
Bagnaia menyebutkan bahwa motor baru Ducati yaitu Desmosedici GP25 mempunyai kekurangan pada beberapa aspek jika dibandingkan dengan GP24 yang ia kendarai tahun sebelumnya.
Secara sebenarnya, GP25 bukanlah 100 persen sebuah motor baru, karena mesin serta beberapa bagian lainnya masih memakai komponen dari GP24.
Di sana, GP24 murni yang dinaiki oleh Alex Marquez, Fermin Aldeguer, dan Franco Morbidelli tampil lebih unggul daripada GP25.
“Ketika saya mencoba mendahului Fabio, saya tidak dapat melewatinya. Di sekitar tikungan 7, 8, 11, dan 12, saya merugi cukup banyak karena ban depan sering terkunci,” ucap Bagnaia.
“Saya gagal dalam beragam kondisi, hal itu menyebalkan tetapi itulah keadaannya sekarang,” terangnya seperti dikutip dari The Race oleh Otomotif.
Bagnaia mengatakan bahwa beberapa putaran tertentu memberikan tantangan bagi pengendara menggunakan GP25 seperti dia sendiri, Marc Marquez, serta Fabio Di Giannantonio.
“Unik pada tikungan tempat tahun kemarin saya cukup tangguh, yaitu tikungan 11 dan 12, namun sekarang justru menjadi sangat menantang. Walaupun saat ini berada di posisi belakang tidak mengapa. Saya telah menganalisis data Alex, dia tampaknya memiliki keunggulan seperti diri saya tahun lalu,” ujarnya dengan tegas.
Itulah masalah yang menurut Bagnaia merupakan penyebab kecelakaan Marquez, terutama ketika dia berada di posisi belakang pembalap lain.
Marc sangat handal dalam membonceng sepeda motor apa pun. Saya ingin merasa lebih terampil lagi, khususnya saat berada di posisi paling depan. Ini agak menantang bagi saya karena merupakan tantangan baru. Pada tahun lalu, hal seperti ini belum pernah saya alami; dulu saya dapat melewati tikungan dengan kecepatan tinggi tetapi pada musim ini rasanya menjadi lebih sulit.
“Suhu udara memang panas tetapi perasaan ini selalu sama setiap kali saya berada di belakang pembalap lain. Bahkan pada sesi pemanasan saja sudah bisa dirasakan kecepatannya yang melambat, dan ketika Anda ada di posisi itu, sensasi tersebut muncul,” jelas Bagnaia.
Namun begitu, Bagnaia tidak serta-merta mengira bahwa GP24 unggul dibandingkan dengan GP25 yang saat ini ia kendarai.
Selain menghadapi kondisi crash yang ia alami, Marc Marquez tetap mampu menampilkan performa terbaiknya menggunakan motornya itu.
Menurut dia, masalah tersebut perlu dituntaskan oleh Ducati secepat mungkin, karena GP25 akan menjadi lebih gesit berkat potensi yang memang lebih unggul.
Menurutnya, “GP25 memiliki potensi yang lebih besar dibandingkan GP24, dengan akselerasi dan kecepatan tertinggi yang lebih baik, area pengereman yang superior, serta lintasan lurus yang sangat memuaskan.”
Namun, berdasarkan data yang ada, terlihat jelas bahwa apabila kita membandingkan catatan waktu saya tahun lalu dengan milik Alex Marquez saat ini, kedua hasil tersebut sangatlah serupa, terutama dalam hal kecepatan menikung. Sedangkan kalau dibandingkan dengan motor saya pada tahun lalu, sayangnya saya tidak dapat melakukan itu,” tandasnya.
Copyright Otomotifa2025
Related Article
Leave a Reply