Gaya hidup menyantap makanan di dalam kendaraan tidak dapat dipisahkan dari kehadiran layanan drive-thru pada tahun 1940-an di Amerika Serikat. Ditambah dengan berbagai fasilitas nyaman di dalam mobil seperti pemegang cangkir serta perlengkapan tambahan lainnya.




Otomotif hadir di saluran WhatsApp, ikuti dan dapatkan informasi terkini kami disini.




OtomotifaOnline.com –

Terdapat dua faktor utama yang berpengaruh besar pada kebiasaan makan di dalam kendaraan di Amerika Serikat. Faktornya adalah adanya fasilitas drive-thru dari restoran dan desain tempat penyimpanan minuman di dalam mobil.

Dua komponen tersebut dikatakan berkontribusi pada kebiasaan makan di dalam mobil. Apa alasannya?


Amerika merupakan negeri yang selalu ramai.

Dari tahun 1950 sampai 2000, proporsi penduduk bekerja terhadap jumlah keseluruhan populasi di Amerika Serikat naik dari 52,7% menjadi 59,2%. Selama periode tersebut, populasi total negeri ini bertambah dari sekitar 150 juta menjadi 281 juta jiwa. Berdasarkan suatu laporan, juga disebutkan bahwa angkatan kerja AS mengalami kenaikan signifikan dari 79 juta orang pada awalnya menjadi 167 juta orang menjelang akhir masa tersebut.

Bukan hanya itu saja, struktur penduduk yang bekerja di Amerika Serikat pun mengalami perubahan. Di tahun 1976, proporsi wanita dalam tenaga kerja mencapai 40,5%, kemudian naik menjadi 47,7% pada tahun 2006. Hal ini apakah berarti bahwa wanita saat ini cenderung lebih memilih untuk berkarya di luar rumah daripada menjadi ibu rumah tangga?

Bukan saja intensitas pekerjaannya yang bertambah, tetapi durasi bekerjanya pun naik. Antara tahun 1950 sampai 2000, total jam kerja seminggu bagi setiap individu di AS melonjak dari sekitar 22,3 jam menjadi 23,9 jam. Di samping itu, mereka juga memakan waktu cukup lama untuk berangkat ke tempat kerja, yaitu kurang lebih 50 menit tiap harinya ketika berkendara mobil.

Faktor sosial turut mempengaruhi persepsi tentang kesibukan. Mereka mungkin menjadi bahan pembicaraan di tempat nongkrong apabila dikenal sebagai orang yang tidak bekerja. Karena alasan itu pula, dorongan untuk mencari kesibukan timbul.

Di luar hal tersebut, dorongan untuk tetap relevan, keinginan mencapai prestise sosial, serta kemajuan dalam bidang teknologi informasi, turut memacu penduduk AS agar selalu aktif — kondisi serupa pun tampak di berbagai belahan dunia lainnya, seperti di Indonesia.


Mencari kenyamanaan

Oleh karena tingginya aktivitas yang berkelanjutan, penduduk di Amerika Serikat mulai mencari barang atau fasilitas yang disesuaikan dengan permintaan serta waktu luang mereka. Dengan kata lain, hal tersebut harus praktis dan hemat dalam penggunaannya. Kemudian timbullah konsep minimarket yang menyediakan pelayanan selama 24 jam pada awal tahun 1960-an.

Budaya Kenyamanan

Kenaikan tingkat aktivitas yang diamati sebelumnya membuat penduduk AS mencari barang dan layanan yang cocok dengan jadwal mereka. Hypermarket yang buka selama 24 jam mulai bermunculan pada awal tahun 1960-an, mendukung fenomena “penghilangan ritme harian”. Dalam ilmu biologi, ritme harian merujuk kepada pola perubahan fisiologis atau pelepasan hormon yang berkala setiap hari.

Berikut beberapa contoh produk dan layanan yang terbilang efisien serta efektif, yaitu…


Drive-thru…

Waktu luang banyak ditempati oleh penduduk Amerika Serikat untuk berada di dalam kendaraan sehingga menciptakan suatu kebiasaan konsumtif yaitu pembelian dan pengkonsumsian makanan atau minuman ketika sedang bepergian. Dari data tersebut diketahui bahwa sekitar dua puluh persen dari total belanjaan makanan mereka disantap sambil berkendara.

Restoran drive-in, yang marak pada dekade 1950-an hingga 1960-an, dahulu menyajikan pengalaman santap kilat (di dalam kendaraan). Makanannya diserahkan langsung kepada para konsumen melalui layanan carhop (pekerja yang merespons pesanan dari dalam mobil), sementara penumpang menikmati hidangan tersebut di tempat parkir mobil mereka sendiri.

Tahun 1948, McDonald’s meluncurkan sistem “Speedee Service System” yang membantu pelanggan di area drive-thru dapat melayani diri mereka sendiri, membuat proses makan menjadi lebih efisien serta ekonomis. Karakter ikonik pertamanya yaitu “Speedee”, yang tampil antara tahun 1953 sampai 1962, merepresentasikan janji perusahaan akan pelayanan kilat tersebut.

Walaupun demikian, konsumen merasa bahwa kecepatan pelayanan tersebut belum mencukupi sampai akhirnya muncul layanan drive-thru yang membolehkan pembeli untuk mengambil pesanan mereka dan langsung bawa pulang — biasanya dalam kemasan. Dilansir sejarah, layanan drive-thru pertama kali diciptakan oleh Red’s Giant Burgers pada tahun 1947 di Route 66, Springfield, Missouri.

McDonald’s baru membuka jalur drivethru pertama mereka pada tahun 1975, dan lokasi tersebut berada di Sierra Vista, Arizona. Berkat dukungan teknologi yang terus berkembang, pelayanan ini pun menyebar luas sampai saat ini.

Tahun 2011, tercatat sebanyak 12,4 miliar kali pengunjung menghadiri layanan drive-thru restoran fast food di AS. Minimal setiap warga negara Amerika Serikat menyantap 32 jenis hidangan cepat saji saat berada di dalam kendaraan mereka per tahunnya. Tampak jelas bahwa fasilitas ini sangat membantu rutinitas para penduduk AS yang selalu mencari kemudahan dan kenyamanan.


Tatakan gelas

Lokasi tempat minuman mobil pertamakali diluncurkan pada tahun 1950-an bersamaan dengan penciptaan nampan camilan yang bisa dilepaskan dan dipasang di dashboard kendaraan. Sebuah iklan dari masa tersebut menggambarkan nampan camilan ini sebagai suatu pengalaman perjalanan baru dalam berkendara.

Di tahun 1960-an, desainer menciptakan cangkir kopi baru dengan bagian bawah yang lebih luas guna meningkatkan kestabilannya saat diposisikan di permukaan datar maupun dashboard mobil; namun demikian, ini pasti mengharuskan adanya ruang khusus di interior mobil tersebut.

Pada tahun 1970-an, Rubbermaid, suatu perusahaan dari Amerika Serikat yang terkenal dengan produk-produk rumah tangga seperti kontainer untuk menyimpan makanan, drum sampah, serta botol air minum, merilis kampanye iklan tentang pemegang gelas yang bisa dilepas dan dipasangkan di jendela atau dalam ruangan mobil.

Lokasi asli tempat gelas yang disertakan dengan kendaraan terdapat di laci mobil. Kemudian, sekitar tahun 1980-an, tempat gelas tersebut mulai ditempatkan secara integral dalam desain mobil dan biasanya berada diantara bangku penumpang bagian depan atau di konsol tengah. Penggunaan built-in cup holder dalam mobil menjadi semakin umum setelah insiden hukum Stella Liebeck kontra McDonald’s Corporation pada tahun 1994. Pada awal tahun 2000-an, lebih dari 60 persen pembuat perjalanan mengaku bahwa mereka memakai rak minuman ini setiap harinya.


Sistem transmisi otomatis serta kenyamanannya di dalam kendaraan tersebut

Oldsmobile 1948 merupakan kendaraan pertama yang dipasarkan dengan sistem transmisi otomatis. Kehadiran teknologi ini pada dekade ’40-an membantu pengendara untuk mengonsumsi makanan dan minuman sambil berkendara tanpa perlu menggunakan tangan kanannya.

Sejak diluncurkan, kendaraan asal Amerika pun sudah menyertakan berbagai fitur teknologi yang membuat proses makan atau minum di dalam mobil menjadi lebih mudah. Menurut sebuah penelitian ExxonMobil, lebih dari 70% sopir mengakui bahwa mereka pernah makan saat berkendara, sedangkan 83% lainnya mengatakan telah minum ketika berada di jalan.

Bukan hanya itu saja, kendaraan modern saat ini telah disematkan fitur-fitur seperti ruang penyimpanan khusus untuk saus, bangku yang dilengkapi dengan meja makan, serta berbagai fasilitas tambahan. Terdapat pula wadah gelas yang dapat menghangatkan ataupun menyejukkan minuman, lampu canggih pada gelas yang aktif ketika malam tiba, jok anti-noda dan bebas bau, kompartemen pendingin, dan banyak lagi keunggulan lainnya.

Maka dari itu, warga Amerika yang setiap harinya semakin padat jadwal dan sangat mengutamakan kemudahan pun menjadi lebih familiar dengan kegiatan makan di dalam mobil. Namun, bukan berarti seluruh negeri-negeri Barat — tempat tingkat kesibukan sering kali tinggi tersebut — juga memiliki perilaku sama, ya. Sebaliknya, hal ini ternyata tak universal.

Di Jerman, seperti yang disampaikan oleh Keith Price dari Volkswagen, “Mobil itu dibuat untuk dikendarai, bukan untuk dimanfaatkan sebagai ruang makan. Terdapat penentangan yang signifikan terhadap praktik makan saat sedang berkendara.”

Demikianlah cara makan di dalam mobil telah menjadi suatu elemen dalam kehidupan sosial orang-orang Amerika yang padat — dan bisa jadi juga di negeri kita sendiri, Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending