Hyundai mengonfirmasikan bahwa pabrik baterai mobil listrik (EV) mereka, yang bernama PT Hyundai LG Industri atau HLI Green Power, akan terus berjalan normal walaupun LG Energy Solution asal Korea telah menarik diri dari proyek Indonesia Grand Package. Kerjasama ini sebelumnya sudah disetujui oleh Pemerintah Indonesia di penghujung tahun 2020 dan dipandang sebagai titik balik signifikan bagi perkembangan industri baterai lokal.

Kepala Strategi Korporasi Hyundai Motors Indonesia (HMID), Hendry Pratama, menyampaikan bahwa proses produksi sel baterai sudah dimulai sejak Juli 2024 dan tetap berlanjut meskipun LG membatalkan proyek besar ini.

“Kehilangan LG dalam hal ini sebetulnya tidak memiliki kaitan langsung dengan kegiatan operasional HLI di Indonesia karena HLI masih dapat memperoleh sumber daya dari tempat-tempat lain dan melalui pemasok lain,” jelas Hendry saat mengikuti diskusi RE Invest Indonesia seperti dilaporkan Antara pada hari Kamis (24/4).

Dia menambahkan bahwa entitas HLI, yaitu perusahaan patungan antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution di Indonesia, tidak ada perubahannya dan masih beroperasi dengan normal. Presently, HLI terus fokus pada produksi sel baterai yang dikonsumsi oleh Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) dalam proses merakit unit mobil listrik, khusunya Hyundai Kona Electric.

  • Huayou Akan Investasi Rp 145 Triliun untuk Proyek Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia Menggantikan LG
  • Profiling Huayou, Perusahaan yang Menjadi Pemegang Aliansi dalam Proyek Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
  • Integrasi Nikel Lokal Tetap Berjalan Meskipun LG Keluar dari Proyek Baterai

Wakil Presiden Komersial dan Pemasaran IBC, Bayu Yudhi Hermawan, menyatakan bahwa pengembangan sektor baterai kendaraan listrik terpadu adalah usaha skala besar yang tak sekadar melibatkan LG saja. Ia pun menunjukkan apresiasinya atas komitmen mendalam dari HLI, Hyundai, serta seluruh produsen kendaraan elektrik tersebut.

“Oleh karena itu, bukan hanya khusus pada satu rangkaian nilai saja, melainkan harus terintegrasi pula. Yang telah terjadi sebelumnya memang lebih berfokus pada area midstream dan hulu. Sedangkan operasional downstream HLI masih berjalan seperti biasa,” ungkap Bayu.

Segera sebelumnya, yaitu tanggal 18 Desember 2020, proyek ini telah disetujui di antara pihak Indonesia dengan LG Energy Solution dari Korea Selatan. Rencana proyek ini meliputi semua aspek rantai pasokan baterai mobil listrik, yang merentangi proses hulu sampai hilir.

Dalam rangka memenuhi komitmennya terhadap investasi ini, pada tanggal 3 Juli 2024, Presiden Republik Indonesia keenam belas, Joko Widodo, secara resmi membuka pabrik sel baterai kendaraan listrik pertama di negara kita yang berada di wilayah Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Pabrik tersebut merupakan produk kolaborasi antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution lewat PT HLI Green Power, dan sudah mulai berproduksi dengan daya hasil hingga 10 GWh per tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending