Otomotifa

Aufaa Luqman (19), warga Solo dari Jawa Tengah, telah menyampaikan tuntutan hukum kepada Pengadilan Negeri di Solo pada hari Selasa tanggal 8 April 2025 terhadap proses produksi mobil Esmeka. Pemuda ini menuding beberapa individu termasuk Joko Widodo (Jokowi) serta Maruf Amin dalam gugatannya tersebut.

Di samping itu, dia juga menuntut perusahaan pembuat mobil Esemka yaitu PT Solo Manufaktur Kreasi yang berlokasi di Sambi, Boyolali, Jawa Tengah. Penuntutan ini sudah direkam dalam dokumen kasus bernomor PN SKT-08042025051.

Menurut laporan dari Tribunnews.com, kuasa hukum Aufaa, Sigit N Sudibyanto, menyatakan bahwa kliennya merasa kecewa karena tidak berhasil membeli kedua kendaraan pikap Esemka untuk digunakan dalam bisnis pengangkutan barang. Ia mengklaim bahwa gugatan utama diajukan atas dasar adanya dugaan ketidakmampuan pihak tergugat dalam menjalankan komitmennya untuk memproduksi mobil Esmeka secara massal.

Itu dinyatakan sebagai pelanggaran kontrak oleh pemohon. Sebagaimana telah diketahui, rencana untuk memproduksi secara masif Esemka sempat meningkat ketika Jokowi mencanangkan pembukaan pabrik perakitannya di Boyolali pada tanggal 6 September 2019 yang lalu.

” Kami bertindak atas nama kepentingan hukum milik Saudara Aufaa Luqman, seorang warga asal Solo, yang telah mengajukan gugatan terhadap tiga pihak,” jelasnya pada hari Selasa, seperti dilansir dari TribunSolo.com.

“Dengan demikian dianggap sebagai pelaksanaan yang tidak memenuhi kewajiban,” tambahnya.

Saat ini, kliennya yang bernama Sigit mengajukan klaim kompensasi sebesar tiga ratus juta Rupiah karena tidak bisa membeli dua unit mobil Esmeka. Hakim di Pengadilan Negeri Solo dimohon agar menyita aktiva dari PT Solo Manufaktur Kreasi apabila permohonan perdatanya tidak dipenuhi.

“Karena cedera pada perjanjian tersebut, pemohon merasa hak-hak hukumnya dilanggar dan kemudian menuntut para tersangkut minimal senilai mobil Esemka Pikap yang satu unit seharga Rp 150 juta. Sebab ia berencana untuk membeli dua buah kendaraan, maka jumlah tuntutan menjadi total Rp 300 juta,” lanjutnya.

“Mengenai PT Solo Manufaktur Kreasi, pemohon menetapkan penahanan sebagai jaminan supaya pihak yang digugat dapat memenuhi kewajibannya jika gugatan tersebut diterima,” tambahnya.

Sigit mengaku bahwa kliennya sudah menyisihkan uang selama beberapa tahun guna membeli kedua mobil Esemka tersebut. Selain itu, Aufaa sempat berkunjung ke gudang Esmeka pada tahun 2021 lalu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Sudah melakukan tabungan dan juga telah berkeliling ke Sambi untuk memeriksa tempat gudang mobil bersama dengan marketingnya,” jelas Sigit.

“Tahun sekitar 2021, ketika pandemi COVID-19 sudah mereda, kami memulai survei. Saat itu tak dapat mengakses area interior, hanya berada di lorong depan dan dibicarakan dengan pemasaran tentang spesifikasi kendaraan,” ungkapnya.

Diketahui bahwa Aufaa adalah adik dari Almas Tsaqibirru, orang yang pernah menjadi pusat perhatian akibat gugatan terkait batasan umur untuk calon Presiden dan Wakil Presiden.

“Saya benar-benar mengonfirmasi bahwa klien kami adalah adik dari Mas Almas Tsaqibirru. Ya, dia memang putra dari Bapak Boyamin Saiman,” tegasnya.

Menurut laporan dari Kompas.com, pembuatan kendaraan buatan Esemka pernah menjadi tanda harapan untuk kemajuan sektor otomotif di Indonesia. Kendaraan Esmeka diperkirakan dapat menjadi ikon mobnas. Projek tersebut mulanya dirintis oleh pelajar SMK saat Jokowi masih berperan sebagai Walikota Solo.

Sempat diberitakan secara luas, proyek itu sekarang malah dianggap sebagai kegagalan. Apalagi setelah penghentian produksi skala besar, banyak orang merasa dirugikan dan percaya bahwa komitmennya tak sepenuhnya terealisasi.

Inilah salah satu dasar dari langkah hukum yang dilancarkan oleh Aufaa Luqmana.

Sebagaimana dikenal, Esemka merupakan sebuah perusahaan otomotif yang berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Nama “Esemka” sendiri merujuk pada akronim Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi para siswa dalam menciptakan brand kendaraan lokal.

Berbicara tentang mobil Esmeka tentu tidak dapat dilepaskan dari peran Presiden Joko Widodo. Karena, Jokowi lah yang membawa merek mobil ini ke depan publik secara luas.

Pada masa ketika Jokowi masih berfungsi sebagai Wali Kota Solo, ia awalnya mengenalkan mobil buatan siswa-siswa SMK di Solo tersebut dengan sebutan mobil dinas. Karena kontribusi dari sekolah-sekolah ini, popularitas Jokowi meninggi dalam persiapan untuk pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012 dan terus merangkak naik sampai ke pilpres 2014.

Akan tetapi, Jokowi hanya menggunakannya sebagai kendaraan dinas Walikota Solo dari merek Kiat Esmeka sebentar saja, yaitu selama dua hari.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending