Ekonomi Indonesia Semakin Ditekan, Toyota Siap-siap Memantau Pasar

Ekonomi Indonesia Semakin Ditekan, Toyota Siap-siap Memantau Situasi Pasar

Kondisi ekonomi saat ini sedang menghadapi tantangan di Indonesia, Toyota Indonesia tetap memantau perkembangan serta pengaruhnya pada pasar.

Otomotifa/ News

Naufal Shafly 11 April pukul 19:30 WIB 11 April pukul 19:30 WIB


Otomotifa

Keadaan ekonomi di Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan, terlihat dari penurunan kemampuan konsumen untuk membeli barang, maraknya kasus pemutusan hubungan kerja, serta nilai emas yang semakin meninggi dan hal-hal serupa lainnya.

Di samping itu, nilai tukar Rupiah semakin melemah dan keputusan tariff impor oleh Donald Trump ikut berdampak pada kondisi perekonomian di negeri kita.

Merespons kondisi tersebut, Jap Ernando Demily yang menjabat sebagai Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) menyampaikan pendapatnya.

Ernando berpendapat bahwa kondisi ekonomi dunia dan dalam negeri yang sedang dialami tentu akan memberikan dampak pada sektor otomotif di Indonesia.

Namun, menurutnya efek tersebut tidak hanya terbatas pada bidang otomotif tetapi juga merambah ke sektor-sektor lain dalam industri.

Karenanya, Ernando menyatakan bahwa timnya saat ini secara aktif mengawasi perkembangan terbaru dan efeknya pada pasar.

“Toyota Indonesia tetap memantau dekat situasi terkini dan pengaruhnya terhadap pasar,” ungkap Ernando saat dihubungi oleh Otomotifa, Jumat (11/4/2025).

“Dalam masa depan, kami mensupport semua usaha untuk mengakselerasi perekonomian guna merestorasi stabilitas pasar dan menjaga industri dalam negeri,” tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, mengatakan bahwa kondisi yang menantang seperti ini telah dialami sebanyak beberapa kali.

Akhirnya, Bob percaya bahwa sektor tersebut telah banyak menyerap pelajaran dari peristiwa serupa yang terjadi di masa lalu.

“Bukan hanya sekali ini kami menghadapi krisis. Ada tahun 1998, 2008, lalu pada 2020 dengan pandemi Covid-19, dan seterusnya. Jadi kami telah memiliki cukup pengalaman dalam hal tersebut,” ungkap Bob ketika diwawancara oleh Otomotifa, Rabu (9/4/2025).

Berbekal pengalamannya, dia menyatakan timnya perlu bersikap strategis untuk mengoptimalkan peluang baik dari dalam maupun luar negeri. Dia menambahkan, “Sebagai contoh, kerjasama ASEAN FTA dengan wilayah lain seharusnya ditingkatkan.” Di samping itu, Bob juga menerangkan bahwa mereka wajib meningkatkan efisiensinya pada sistem ekonomi domestik.

“Rasio Kecukupan Modal Output Incremental kami saat ini masih mencapai 6,8; bagaimana caranya agar dapat ditekan hingga ke level 4,” tegasnya.

Copyright Otomotifa2025

Related Article

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending