Otomotifa
– Apakah Anda sudah mengetahui bahwa terdapat perbedaan pada sistem transmisi CVT antara Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid dengan versi bensin?
Terutama mengenai mekanisme serta bagaimana kedua sistem tersebut beroperasi.
Beberapa waktu lalu, detail tersebut dikemukakan oleh Didi Ahadi, Kepala Departemen Dukungan TeknisDealer PT Toyota Astra Motor (TAM).
“Meskipun terdapat istilah CVT, namun dari segi cara kerja transmisinya kedua sistem tersebut sangatlah berbeda,” ungkap Didi pada 1 Januari 2023.
Berdasarkan namanya, transmisinya CVT pada Toyota Kijang Innova Zenix versi Bensin dan Hybrid memang terlihat berbeda.
Jika transmisinya CVT pada Kijang Innova Zenix Bensin, disebut sebagai Direct Shift-CVT.
Di Kijang Innova Zenix Hybrid disebut sebagai e-CVT yang merupakan singkatan dari Electric CVT.
“Jenis bahan bakar, transmisi CVT-nya memiliki gigi peluncuran serta sekelompok dua pully yang disambungkan oleh sebuah sabuk baja untuk mentransmisikan daya,” jelas Didi.
“Motor penggerak roda mobil pada sistem e-CVT ini terdiri dari dua buah motor listrik yaitu Motor Generator (MG1 dan MG2),” jelas Didi.
Perbedaan dalam struktur ataupun sistem tersebut menyebabkan metode operasional dari kedua jenis transmisi otomatis ini pun tidak sama.
Mari kita bedah satu-satu
Direct Shift-CVT pada Kijang Innova Zenix Bensin
Seperti halnya transmisi CVT biasa, Direct Shift-CVT dilengkapi dengan satu pasangan pulley (pulley utama dan pulley sekunder) yang dihubungkan oleh sebuah sabuk baja untuk menggerakkannya.
Setiap ujung dari masing-masing pulley dapat berpindah ke arah kanan atau kiri yang mengakibatkan perubahan jarak antar pulley tersebut (menjadi lebih luas atau sempit).
Pergantian itu secara otomatis akan menyesuaikan diameter v-belt pada kedua pulley serta jumlah gigi yang digunakan.
Perbedaannya dengan CVT biasa, Direct Shift-CVT dilengkapi dengan sebuah peluruhan gigi yang berfungsi mirip seperti gigi pertama pada transmisimanual.
Gear peluncur ini akan aktif ketika mobil dalam keadaan diam dan terus beroperasi sampai kendaraan mulai Bergerak atau dipercepat.
Saat mencapai kecepatan tertentu, gigi peluncuran akan dimatikan dan bergantian bekerja adalah pasangan roda gigi tersebut.
e-CVT pada Kijang Innova Zenix Hybrid
Jika e-CVT memanfaatkan kedua motor listrik atau Motor Generator (MG1 dan MG2) untuk mendorong roda mobil.
Mesin bensin serta kedua Motor Generator ini (MG1 dan MG2) terhubung melalui sebuah sistem transmisi roda planetary (Planetary Gear System), yang sering dikenal sebagai Perangkat Pembagi Tenaga.
Motor-generator pertama dan kedua ini bertanggung jawab untuk menyetel kecepatan sistem gear planetary serta memilih rasio roda gigi optimal sesuai dengan data dari sejumlah sensor yang menganalisis kondisi jalanan, tekanan pada pedal gas, putaran mesin, dan kecepatan kendaraan secara keseluruhan.
Inilah yang memungkinkan e-CVT untuk memiliki rasio roda gigi tak terhingga (infinite gear ratios) mirip dengan transmisi CVT lainnya.
Di samping itu, kedua motor generator tersebut tidak hanya menyetel kecepatan roda planetary, tetapi juga berbagai fungsi lainnya.
MG1 dengan ukuran lebih kecil dan terpasang pada mesin bensin berfungsi sebagai penggerak awal ( starter ) untuk menyalaikan mesin serta membebani generator baterai kendaraan.
MG2 dengan dimensi yang lebih besar tidak hanya bertindak sebagai motor utama untuk menggerakkan roda mobil, tetapi juga memberikan dorongan ekstra pada saat akselerasi. Selain itu, komponen ini turut menangani proses rem energetik (regenerative braking) serta memungkinkan kendaraan beroperasional dalam mode EV (Kendaraan Listrik).
Bermacam-macam tanggung jawab serta gabungan kerja dari kedua motor generator pada Toyota Kijang Innova Zenix dikendalikan melalui Power Control Unit (PCU).
Kolaborasi yang seimbang antara mesin dengan e-CVT menciptakan respon kendaraan yang lincah, lembut, serta hemat dalam penggunaan bahan bakar.
Leave a Reply