Ubah Pemain, Pemerintah Pastikan Proyek Baterai Tetap Lanjut Meskipun LG Energy Menarik Diri

Ubah Pemain, Pemerintah Pastikan Proyek Baterai Tetap Maju Meskipun LG Energy Menarik Diri

Proyek investasi kendaraan listrik (EV) bernilai USD 9,8 miliar antara Indonesia dan LG Energy Solution terus berlangsung seperti yang direncanakan.

Otomotifa/ News

Hendra 27 April, 13:30 WIB 27 April, 13:30 WIB OtomotifPemerintah mengonfirmasikan bahwa proyek investasi untuk mobil listrik (EV) sebesar USD 9,8 miliar antara Indonesia dan LG Energy Solution dari Korea Selatan yang diumumkan tanggal 18 Desember 2020 akan terus berlanjut seperti direncanakan semula.

Walaupun LG Energy Solution telah memilih untuk menarik diri dari beberapa bagian proyek yang termasuk dalam paket “Indonesia Grand Package”.

Projek ini meliputi pengembangan rantai pasokan baterai kendaraan listrik yang terpadu, berawal dari pertambangan sampai ke manufaktur baterai.

Sebagai bagian dari janji investasinya, pada tanggal 3 Juli 2024, Presiden ketujuh Joko Widodo mengumumkan pembukaan resmi pabrik sel baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia. Lokasi pabrik ini ada di Karawang, Jawa Barat.

Pabrik tersebut merupakan produk dari kolaborasi di antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution lewat PT HLI Green Power. Pabrikan ini sudah mulai berproduksi dengan kapasitas mencapai 10 GWh per tahunnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa seluruh proyek tetap pada jalurnya tanpa ada modifikasi yang signifikan.

Apa yang berlangsung merupakan penyetujuan ulang dari para mitra investor dalam susunan perjanjian kerja sama (JV).

“Dalam konsep dasarnya, elemen-elemen utama dari Grand Package tetap sama,” jelasnya.

Menurut dia, infrastrukturnya dan rencana produksinya masih cocok dengan jalannya semula.

Berdasarkan pernyataan Bahlil, perubahan hanya terjadi pada tingkat investor, dimana LG sudah menarik diri dari partisipasi mereka dalam JV 1, 2, dan 3 yang baru, dan digantikan oleh mitra strategis asal China bernama Huayou, serta badan usaha milik negara kami.

Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah sekali lagi memperlihatkan janji mereka untuk melanjutkan proses pengolahan baterai mobil listrik secara berkelanjutan.

“Perubahan investor merupakan hal biasa pada proyek berukuran besar,” katanya.

Menurut dia, yang terpenting adalah seluruh mitra masih bertahan dalam komitmennya, sementara pemerintah ada di sana untuk mengawasi agar proses perubahan bisa berjalan mulus.

Proyek ini sudah berlangsung, beberapa bagian telah diresmikan dan memulai produksinya, sedangkan yang lainnya tetap akan kita pantau sampai selesai sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

“Tujuannya tetap sama yakni menjadikan Indonesia menjadi sentra global untuk industri mobil listrik di dunia,” demikian penjelasan Bahlil.

Copyright Otomotifa2025

Related Article

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending