Pengadopsian atau peningkatan pengembangan sektor industri mobil listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia mampu berpengaruh pada Pendapatan Negara hingga Penciptaan Lapangan Kerja Baru.
Intan Salsabila Firman dari Institut Timur Laut menyebut bahwa penerapan kendaraan listrik dapat membuka sekitar dua juta kesempatan pekerjaan tambahan di Indonesia sampai tahun 2060.
“Jika Indonesia menerapkan kendaraan listrik (EV) dan memproduksinya secara lokal, hal ini akan berkontribusi pada peningkatan jumlah pekerjaan,” kata Intan saat mengikuti pembicaraan dengan judul ‘Indonesia sebagai Tuan Rumah Produksi Kendaraan Listrik Berikutnya’ di kantor Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, Kamis (24/4).
Intan menyatakan bahwa potensi tersebut diukur berdasarkan sasaran yang telah ditentukan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengenai produksi kendaraan listrik lokal. Menurut rancangan pemerintah, Indonesia bertujuan untuk memproduksi 527 ribu unit kendaraan listrik pada tahun 2030, meningkat menjadi 1,7 juta unit pada tahun 2045, serta mencapai angka 2 juta unit pada tahun 2060.
- Integrasi nikel terus berjalan meskipun LG meninggalkan proyek baterai.
- 100 Ribuan Mobil Listrik Diperkirakan akan Beredar di Indonesia Tahun 2025
- Kementerian ESDM mencatat peningkatan penggunaan kendaraan listrik sebesar 460% selama Lebaran tahun 2025.
Di luar menciptakan lapangan kerja tambahan, penerapan kendaraan listrik juga menguntungkan untuk ekonomi Indonesia. Misalnya saja, kontribusi industri kendaraan listrik di negara kita tercatat senilai Rp 29,56 triliun atau mendekati 0,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tahun 2020.
Leave a Reply