Jangan Keliru Dalam Mengatasi, Berikut Perbedaan Antara Suhu Mesin Normal Dan Overheating
Jangan Keliru Dalam Mengatasi, Beginilah Perbedaan Antara Suhu Mesin Normal Dan Overheating
Pastikan tidak terjadi kesalahan dalam perawatan, berikut perbedaannya antara mesin mobil yang hangat secara normal dan yang mengalami overheating. Ini dia batasan suhu yangaman.
Otomotifa/ Knowledge
Ferdian 19 April, 5:30 WIB 19 April, 5:30 WIB
Otomotifa
– Banyak orang masih kesulitan dalam mengenali perbedaan antara kondisi mesin panas biasa dan gejala overheat.
Jika membicarakan penyebab, risiko, serta cara menangani hal tersebut, keduanya tentu saja memiliki perbedaan.
Oleh karena itu, pastikan untuk tidak salah dalam membedakannya.
Menurut Lung Lung, sang pemilik bengkel Dokter Mobil, suhu mesin yang hangat dianggap normal selama masih berada dalam batas aman ketika mobil sedang dipakai, terlebih lagi pada saat melakukan perjalanan jauh maupun menghadapi kemacetan.
Akan tetapi, overheat merupakan situasi ekstrim di mana temperatur mesin melampaui ambang batas yangaman dan dapat menghancurkan bagian-bagian vital.
“Mesin yang hangat adalah hal biasa, khususnya ketika sedang dalam beban berat. Namun jika suhunya mulai meningkat hingga menunjukkan warna merah pada indikator atau bahkan mengeluarkan asap dari bagian atas mesin, maka ini artinya motor telah overheating,” demikian disampaikan oleh Lung Lung seperti dikutip dari Kompas.com (18/4/2025).
Lung Lung menyatakan bahwa mobil modern biasanya didesain untuk berfungsi dengan optimum pada temperatur antara 90 hingga 100 derajat Celsius.
Pada keadaan tersebut, minyak pelumas akan mengalir dengan bebas dan proses pembakaran terjadi secara efektif.
Akan tetapi, ketika suhu terus meningkat akibat sistem pendingin yang kurang berfungsi dengan optimal, baru akan timbul masalah overheating.
“Kelebihan panas umumnya dipicu oleh permasalahan seperti saluran pendingin tersumbat, cairan pendingin habis, kipas tidak berfungsi, atau terjadi kerusakan pada termosaturator. Jika diabaikan, hal ini dapat menyebabkan pecah kepala silinder, bahkan blok mesin akan retak,” tegasnya.
Dia mengusulkan untuk memeriksa secara berkala level air radiator, keadaan selang, serta komponen-komponen pendingin yang lain.
Di samping itu, waspadai pula tanda-tanda permulaan overheating seperti kipas motor tak berputar, temperatur meningkat dengan cepat, atau efisiensi kendaraan menjadi kurang baik.
“Jangan menunda hingga asap mulai muncul dari mesin, sebab saat itu artinya terlambat. Segera berhenti di tepi jalan dan nyalakan lampu hazard begitu temperatur mesin meningkat. Juga, buka penutup bonnet Anda, tetapi hindari membuka katup radiator secara langsung karena dapat menyebabkan cedera,” papar Lung Lung.
Untuk mencegah masalah, pemilik diharapkan melaksanakan perawatan rutin serta memakai cairan pendingin berkulitas yang cocok dengan standarisasi kendaraannya.
“Apabila suhunya normal, mobil masih dapat digunakan dengan aman. Namun jika telah mengalami overheat, sebaiknya tidak dipaksakan untuk melanjutkan perjalanan karena risiko terjadinya kerusakan yang bersifat permanen cukup tinggi,” ungkap Lung Lung.
Copyright Otomotifa2025
Related Article
Leave a Reply