Otomotifa.CO.ID – TOKYO.

Toyota berencana mempertimbangkan produksi RAV4 di Amerika Serikat guna mengurangi pengaruh bea masuk yang dikenakan AS atas barang impor tersebut. Hingga kini, produsen otomotif asal Negeri Sakura ini masih membuat SUV tersuksesnya di AS di Kentucky, Kanada serta Jepang.

Berdasarkan informasi dari pihak yang terlibat, Toyota pada awalnya bermaksud mengeksport varian terbaru RAV4 mereka ke AS dengan memproduksinya di Kanada serta Jepang. Namun kini perusahaan sedang mencari pertimbangan lain yaitu produksi di Kentucky. Dengan mendapatkan pasokan langsung dari AS, produsen otomotif asal Jepang tersebut dapat meredakan pengaruh bea masuk sebesar 25%, seperti yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.

Toyota berencana untuk mengenalkan varian terbaru dari RAV4 2026 pada paruh akhir tahun ini. Setelah itu, model baru ini akan dipresentasikan secara bertahap ke pasar global. Hal ini menandai kali pertama kendaraan jenis SUV olahan tersebut direnovasi sejak peluncuran awalnya pada tahun 2019.

Diasumsikan bahwa bila Toyota tetap melanjutkan rencana produksinya di Kentucky, proses produksi terbaru mungkin akan dimulai tahun 2027. Akan tetapi, hingga saat ini produsen mobil tersebut belum mengakhiri perencanaannya untuk produksi.

Meskipun tergantung pada hasil keputusan tentang pengembangan di Kentucky, secara umum produksi mobil Toyota di Kanada diperkirakan akan tetap berlanjut.

Saat hal tersebut dicek ulang dengan pihak Toyota, Reuters gagal mendapat klarifikasi.

“Saat ini kami tidak memiliki informasi yang perlu disampaikan dan tidak berniat membahas dugaan-dugaan tersebut,” ujarnya ketika dimintai pendapat soal rencana pengembangan RAV4.

Perlu diketahui bahwa Toyota sudah menghasilkan penjualan melebihi 475.000 unit RAV4 di Amerika Serikat pada tahun lalu. Angka ini setara dengan satu per lima dari keseluruhan penjualan mobil di negeri tersebut.

Saat ini, Toyota memiliki 11 pabrik di Amerika Serikat. AS, termasuk pabrik suku cadang mobil, dan memproduksi hampir 1,3 juta kendaraan di sana pada tahun 2024. Toyota mengatakan bulan ini akan terus menjalankan operasinya seperti biasa normal dan fokus untuk menurunkan biaya tetap, berhenti sejenak dari mengambil langkah yang lebih drastis seperti menaikkan harga kendaraan sebagai produsen mobil global.

Produsen mobil Jepang telah membangun produksi AS selama beberapa dekade. Toyota mengatakan total investasinya di AS selama selama bertahun-tahun telah mencapai hampir US$50 miliar. Negosiator perdagangan utama Tokyo, Ryosei Akazawa, bertemu dengan Trump dan Trump dan para pejabat AS di Washington untuk membahas tarif pada hari Rabu pekan depan.

Pada saat yang sama, pabrikan lain pun sudah mempersiapkan diri dengan beberapa langkah. Nissan bertujuan untuk menurunkan produksi dari mobil penjualan tertingginya di Amerika Serikat sekitar 13.000 unit dalam kurun waktu tiga bulan sampai Juli. Sementara itu, Honda merancang agar varian baru hybrid Civic dibuat di negeri bagian Indiana, AS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending