Otomotifa

– Prosedur untuk membeli mobil bekas, berikut adalah beberapa kekurangan yang terdapat pada Toyota Calya dan Sigra dalam kondisi bekas. Para calon pembeli perlu mengetahui hal ini agar tidak merasa kecewa.

Toyota Calya serta Daihatsu merupakan jenis mobil Low Cost Green Car (LCGC) tujuanh penumpang yang cukup diminati, termasuk juga untuk model bekasnya yang seringkali terdapat dalam daftar pembelian mobil second.

Sebelumnya kita telah menjabarkan 5 alasannya mengapa kami mendukung pilihan mobil LCGC dari Toyota Calya dan Daihatsu Sigra.

Kelemahan Toyota Calya dan Daihatsu Sigra

Namun di samping keunggulan yang dimiliki, terdapat pula 5 kelemahan atau kekurangan pada Toyota Calya dan Daihatsu Sigra ini, mari kita bahas lebih lanjut:

1. Suspensi Amblas

Salah satu keterbatasan Calya dan Sigra terjadi ketika mengangkut beban penuh yaitu tujuh orang penumpang.

Mobil tersebut tampak ‘terendam’ atau hancur khususnya di bagian buritan ketika dipenuhi dengan jumlah penumpang yang banyak.

Agar masalahnya terselesaikan, Astra Otoparts merilis set suspensi belakang yang mencakup shock absorber serta spring.

Kayaba breaker berikut memiliki diameter yang lebih lebar dan strukturnya lebih kuat dibandingkan dengan sok breker standar pabrikan.

Sama halnya dengan ukuran porosernya yang diperbesar guna mendukung muatan yang lebih berat.

Agar penampilan lebih mantap lagi, kami sarankan penggantian pelek yang aslinya hanya berukuran 14 inci, dengan naik 1-2 inci menjadi ring 15 atau 16 inci, dengan pilihan profil ban dengan tinggi 55-60.

2. Bagian Kaca Belakang Mudah Retak

Kerusakan kaca belakang yang retak tanpa alasan jelas sempat marak pada tahun 2017 dan mungkin masih berlanjut sampai saat ini.

Akhir tahun 2017 lalu, PT. Astra Daihatsu Motor mengadakan sesi product knowledge bersama komunitas dan media.

Pada kesempatan tersebut, Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengambil alih representasi dari pihak PT ADM dan menyampaikan permohonan maafnya kepada semua pemilik mobil Daihatsu Sigra terkait masalah kaca retak atau pecah yang dialami.

“Pada intinya, kami selaku APM (Agen Pemegang Merek) mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas suatu insiden yang tak diinginkan dan telah terjadi,” ungkap Amelia Tjandra saat itu.

Namun, kami berada di bawah tanggung jawab. Ayo kita atasi masalah ini bersamasama dan mari kita telusuri sumber permasalahan tersebut, ” imbuhnya.

PT Astra Daihatsu Motor menyatakan bahwa tidak seluruh mobil Daihatsu Sigra mengalami kerusakan berupa retak pada kaca bagian belakang.

Pada acara itu disampaikan bahwa terdapat dua sebab retakan pada kaca belakang Daihatsu Sigra, yakni dari dalam dan luar kendaraan.

Sebab internal yang membuat kaca itu retak ketika diangkat atau dipindahkan dari pemasok ke pabrik perakitannya milik Daihatsu.

“Pertama-tama kita telusuri, ternyata asal-usul masalahnya adalah adanya klem di titik tersebut. Namun, jumlahnya tidak terlalu banyak,” jelas Amelia lagi.

“Sebab berbagai jenis barang pecah-belahan dapat ia bawa. Setiap pengangkutan, dia mampu menggendong sekitar sepuluh tumpukan. Hanya saja bagian pinggir-pinggir yang kerap terkena dampaknya,” jelasnya.

Astra Daihatsu Motor berkomitmen untuk menggantikan dengan biaya gratis apabila terdapat kejadian keretakan pada kaca mobil Daihatsu Sigra yang tidak disengaja.

Meskipun mereka telah mengganti kaca belakang yang tiba-tiba pecah melalui jaminan, akan dikembalikan duitnya.

“Bila ia telah melunasi pembayaran kepada perusahaan asuransi, beritahukan pula hal tersebut dan kami akan mengembalikan barangnya, sebab ia memiliki hak untuk menerima produk yang berkualitas tinggi serta garansinya,” jelas Amelia dengan tegas.

3. Pelipatan Jok belakang

Banyak pemakai Calya-Sigra yang merengek kesulitan saat menarik lipatan jok bagian belakang ketiga kendaraan tersebut.

Itu terjadi akibat penambahan karpet di atas karpet utama.

Akibatnya, jarak antara pengunci dan pengaitannya menjadi lebih besar.

Agar memecahkan masalah itu, dibutuhkan instalasi karpet dengan akurasi tinggi sehingga tidak menyembunyikan area penahan jok.

Di samping itu, dapat pula dilepaskan penahan karet yang terletak di bagian bawah kerangka jok agar pelipatan bangku baris belakang kedua kendaraan tersebut menjadi lebih praktis.

4. Selang AC Pendek

Singkatnya saluran pembuangan air pada Calya-Sigra menyebabkan kelebihan cairan menenggelamkan rangka kendaraan.

Ini dapat menyebabkan korosi pada komponen besi di rangkaian sasis.

Anggota tim juga berpikir untuk mencegah mobil menjadi lembab di area bawah karena aliran cairan dari pendingin udara yang singkat tersebut.

Caranya adalah dengan menambahkan slang serta memiliki uang sebesar Rp 5 Ribu.

“Panjang saluran pembuangan AC-nya kurang memadai sehingga berpotensi membahayakan area sasis dan dapat menyebabkan korosi,” kata Anjar Priyono, seorang anggota CALSIC asal Cikampek.

Dengan memanfaatkan slang berukuran pendek selama 2 meter, slang itu hanya perlu disambungkan lalu dipasang di bagian bawah melalui pengikatan pakai tali penjepit kabel atau cable ties.

Ini dilakukan untuk mencegah slang jatuh dan bergerak sembarangan.

5. Suara Jedak Jeduk

Sejumlah pengguna Calya dan Sigra pernah mengadu tentang suara ‘jeduk’ yang muncul dari bagian bawah kendaraan mereka.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, diketahui bahwa suara itu disebabkan oleh ban serep yang biasanya kendur.

Ini agak mengganggu karena bunyi itu sering kali timbul ketika sedang dalam perjalanan.

Untuk mengatasinya, tidak diperlukan teknik rumit seperti yang dilakukan oleh anggota CALSIC.

Mereka hanya menggunakan baju atau kain bekas yang berguna sebagai bantalan ban serep dan sasis. Bunyi mengganggu pun hilang dengan sekejap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending