Otomotifa

Tidak bisa dipungkiri, kendaraan listrik cukup digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Selain ramah lingkungan, keandalan teknologi yang dimiliki juga tak kalah dengan kendaraan konvensional.

Terbukti pada periode libur panjang Hari Raya Idulfitri 1446 H/ 2026 M (Lebaran), transaksi di Stasiun Pengisian kendaraan Listrik Umum (SPKLU) mencapai 5.776 kali, dengan jumlah konsumsi mencapai 140.925,72 kWh.

“Jika dibandingkan dengan periode yang lalu, jumlah transaksi selama Lebaran tahun ini meningkat menjadi 3,18 kali lebih tinggi, sedangkan pemakaian kWh mengalami kenaikan sampai 3,91 kali lipat,” ungkap General Manager PLN UID Jawa Timur Ahmad Mustaqir saat berada di Surabaya, Jumat (11/4).

Menurut dia, trend positif tersebut tercapai karena adanya dukungan sepenuhnya dari tersedianya stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di berbagai daerah. Di Pulau Jawa bagian timur saja, PLN telah menyiapkan 339 unit SPKLU yang tersebar di 206 titik lokasi.

“339 SPKLU ini dijaga oleh 1.680 petugas yang standby 24 jam (secara shift). Adapun jarak antara SPKLU ini saya rasa cukup dekat, hanya 26 kilometer,” imbuhnya.

PLN menyediakan 3 unit SPKLU Mobile di Jawa Timur. Tujuannya adalah memudahkan pengguna kendaraan listrik mengisi daya kapan saja dan di lokasi mana pun ketika kehabisan daya dalam perjalanan.

“Masyarakat juga bisa mengecek keberadaan SPKLU melalui fitur road trip planner di aplikasi PLN Mobile. Fitur ini memungkinkan pemudik untuk mengetahui titik SPKLU, sehingga tak khawatir kehabisan daya,” terang Mustaqir.

Salah satu pemudik, Viktor, warga Bandung mengungkapkan pengalamannya. Ia menilai kendaraan listrik lebih irit, pengisiannya pun mudah karena PLN telah menyediakan SPKLU di mana-mana.

“Saat saya charging di SPKLU Banyuwangi, untuk pelayanan oke. Kedepannya tolong ditambahkan mesin fast charging yang lebih besar agar proses pengisiannya lebih cepat,” tukas Viktor.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending