Otomotifa,
Emisi gas buangan atau asap dari knalpot mobil yang berbau menusuk dan mengganggu penglihatan, merupakan indikasi bahwa kondisi kendaraan Anda sedang tidak baik.

Walaupun hingga saat penulisan artikel ini belum ada sanksi pelanggaran untuk kendaraan yang gagal dalam pemeriksaan emisi, tetapi efek dari mesin yang kurang baik dapat menyebabkan performa mobil menjadi tidak maksimal serta meningkatnya penggunaan bahan bakar.

Sebab Aroma Knalpot Mobil Menjadi Tidak Sedap serta Pedas di Mata

Sumarno, seorang teknisi dari BanSAE Tire Point di Cakung, seperti dilaporkan dalam video YouTube Otomotifa, menyatakan bahwa terdapat minimal 3 alasan mengapa asap knalpot pada mobil dapat berbau tidak sedap serta menusuk mata. Berikut penjelasannya:

1. Sistem Pengapian

Alasan pertamanya adalah terdapat masalah pada sistem pembakaran dalam mesin kendaraan tersebut.

“Knalpot mengeluarkan asap yang menusuk mata dan bau yang sangat tajam ini disebabkan oleh dua parameter. Pertama, bisa dikarenakan pembakaran yang belum optimal. Kedua, mungkin juga karena kadar sulfur pada katanya sudah meningkat sehingga menciptakan bau menyengat,” ujar Marno.

Menurut Marno, penyebab dari pembakaran yang tidak lengkap mungkin disebabkan oleh busi yang kurang baik, sehingga proses pembakaran menjadi tidak maksimal.

2. Filter Udara Kotor

Sebab kedua dapat disebabkan oleh filter udara yang kotor; apabila filter udara telah mengumpulkan terlalu banyak debu dan kotoran, hal ini akan membatasi aliran udara masuk.

“Menghilangkan udara yang tercemar, menyerap udara dengan ringan, secara otomatis bahan bakar akan meningkat dalam ruang silinder, akibatnya HC (_hidrokarbon_) dapat menjadi tinggi, sebab proses pembakaran tidak sempurna untuk menghanguskan bahan bakar di dalam ruang tersebut,” papar Marno.

3. Sistem Bahan Bakar

Ketiga tentang bahan bakar, mungkin disebabkan oleh jenis bahan bakar yang tak cocok dengan rasio kompresi mesin, kualitas injector yang buruk, atau masalah pada fuel pressure regulator.

“Menggunakan sisi bensin pun mempengaruhi, terutama jika bahan bakarnya mengikuti anjuran pabrik atau tidak. Selanjutnya adalah kondisi injektor; apakah masih baik atau sudah tersumbat sehingga menyebabkan penyemprotan yang tak merata. Hal ini dapat meningkatkan kadar hidrokarbon dalam emisinya,” papar Marno.

“Selain itu, terdapat juga pengontrol tekanan bahan bakar yang bertugas menyetel tekanan injector sebagaimana spesifikasi pabrikannya. Jika komponen ini melemah, maka tekanan pada injector dapat berkurang. Nantinya kami akan menggunakan peralatan khusus agar dapat mendeteksi penurunan tekanan tersebut serta memastikan bahwa hal itu tak sesuai dengan standar pabrikan,” demikian menjelasakan Sumarno, salah satu teknisi di Bansae Tire Point Cakung, Jakarta Timur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending