Otomotifa – PT Geely Auto Indonesia juga memberikan tanggapan tentang rencana pengenduran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang diusulkan pemerintah. Perusahaan tersebut menyatakan masih akan menantawait instruksi rinci dari otoritas terkait terhadap relaxasi ini.
“Jadi kita tetap mengharapkan hal ini dan kami tentunya terus mensupport kebijakan pemerintah tentang relaxasi TKDN,” ujar Brand Director Geely Auto Indonesia Yusuf Ansori ketika ditemui.
Otomotifa
di Area PIK 2, Jakarta Utara, pada hari Sabtu (19/4).
Berdasarkan aturan TKDN yang sedang diberlakukan, agar dapat memperoleh insentif PPN DTP senilai 10%, pabrikan kendaraan listrik wajib mencapai angka TKDN setidaknya 40%.
Geely telah menyatakan komitmennya untuk beralih ke sistem CKD guna memperoleh insentif yang dimaksud. Namun demikian, proses ini baruakan diterapkan mulai kuartal ketiga di fasilitas produksi PT Handal Indonesia Motor (HIM) yang terletak di Bekasi.
“Sudah pasti kami menginginkan capaian sebesar 40% dari awal, karena itu diperlukan untuk memperoleh insentif. Namun, kami juga perlu melihat realitas bahwa pada tahun ini kita hanya baru akan memulai di kuarter ketiga. Jadi prosesnya bisa saja bertahap, tetapi kami tidak ingin hal tersebut berlangsung terlalu lama,” ungkapnya.
Sekilas diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi kepada timnya untuk membuat aturan tentang Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) menjadi lebih lentur dan sesuai kenyataan. Tujuan dari langkah ini adalah untuk melindungi kompetitifitas sektor manufaktur dalam negeri di kancah internasional.
Pernyataan itu dikemukakan oleh Presiden Prabowo saat berpartisipasi dalam diskusi pada kegiatan Sarasehan Ekonomi yang dilaksanakan di Menara Mandiri, Jakarta, pada hari Selasa (8/4).
“TKDN memang sih, maksudnya bagus, itu adalah semangat nasionalisme. Jika Anda bertanya kepadaku, saudaraku, mungkin kita telah mengenal satu sama lain cukup lama, bahkan bisa dikatakan bahwa aku lah orang yang paling nasionalis di antara kalian semua. Seandainya dulu seseorang membukakan dadaku, warna yang akan terlihat pasti merah putih,” ujar Prabowo.
Namun, kita perlu bersikap realistis, TKDN diberlakukan paksa dan pada akhirnya hal itu membuat kita kalah dalam persaingan. Saya benar-benar mendukung gagasan bahwa TKDN sebaiknya lebih lentur, barangkali bisa digantikan dengan insentif,” imbuhnya.
Leave a Reply