Rekomendasi Teknis untuk Menghindari Sumbatan dan Korosi pada Zat Anti Bocor Berbentuk Cairan
Rekomendasi Teknis untuk Menghindari Masalah Sumbatan dan Korosi pada Zat Penghambur Air yang Antirobak
Apabila benar-benar diperlukan menggunakan fluida antibocor untuk ban sepeda motor, lakukan langkah-langkah berikut supaya klep tidak tersumbat dan velg tetap aman dari karat.
Otomotifa/ Tips & Trick
Isal 21 April, 12:15 WIB 21 April, 12:15 WIB
Otomotifa
Penggunaan zat anti bocor untuk ban kelihatan sungguh mudah.
Tuangkan cairan anti bocor ke dalam velg dan ban sepeda motor yang telah dipasang, maka dapat langsung memperbaiki apabila terdapat kebocoran.
Akan tetapi, terdapat beberapa dampak negatif akibat penggunaan cairan anti bocor, misalnya saja penyumbatan pada klep ban dan karat pada velg kendaraan.
Walaupun memiliki dampak negatif, tetap tidak bisa disangkal bahwa masih banyak pengendara sepeda motor yang menggunakan cairan anti bocor tersebut.
Khususnya bagi para pengendara sepeda motor yang bertempat tinggal jauh dari bengkel.
Oleh karena itu, terdapat metode menggunakan cairan anti bocor yang tidak menyebabkan lubang angin tersumbat atau kerusakan pada pelapis cat logam.
Salah satu caranya adalah dengan secara teratur mengganti cairan seal pada dalam ban.
“Agar terhindar dari dampak negatif cairan anti bocor, sebaiknya ganti cairannya tiap enam bulan sekali,” jelas Alan Lukman, pemimpin toko Khay Tire Bogor yang menyediakan berbagai macam ban sepeda motor.
Alan menyarankan untuk tidak hanya mengganti cairan antivirus agar pelindung tidak berkarat dan teroksidasi, tetapi juga melakukan pembersihan.
“Maka setiap enam bulan sekali perlu dikeluarkan kotorannya dan dibersihkan kembali (bagian dalam velg),” jelas Alan.
Oleh karena itu, pemilik sepeda motor perlu terus-menerus melepaskan ban dari velgnya.
“Karena jika hingga 1 tahun tidak diganti, biasanya akan menumpuk di velg,” ujar Alan.
Alan mengatakan bahwa perubahan cairan anti bocor dapat dilakukan lebih cepat apabila sepeda motor tersebut kerap digunakan.
Lukman mengatakan bahwa pergantian cairan anti bocor tidak hanya ditentukan oleh waktu, tetapi juga dapat dihitung berdasarkan jarak.
“Saat jarak tempuh sepeda motor semakin meningkat, suhu pada velg dapat menjadi lebih tinggi. Kondisi ini kerap mengakibatkan fluida evaporasi dan velg mungkin terkikis akibat karat,” ungkap Teknisi dari Bengkel yang berlokasi di Jl. Dr. Semeru, Cilendek, Bogor, Jawa Barat.
Oleh karena itu, apabila kamu dipaksa menggunakan fluida antivirus pada ban, ganti secara rutin agar mencegah dampak buruknya.
Copyright Otomotifa2025
Related Article
Leave a Reply